Alternatif pemanfaatan Pembelajaran jarak jauh untuk menunjang dunia kerja (E-Learning Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Setiap tahunnya, kebutuhan akan
pembelajaran yang berbentuk aktivitas belajar mengajar semakin meningkat
dikarenakan jumlah manusia yang terus bertambah. Aktivitas belajar
mengajar biasanya dilakukan dengan bertatap muka / datang langsung.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, proses
pembelajaran dapat dilakukan tidak dengan tatap muka / datang langsung.
Salah satu bentuk teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar adalah E-Learning. Dan berikut beberapa
pengertian E-Learning :
E-learning adalah sebuah
proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang
digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web,
sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas
yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih
interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah
yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu
(Nugroho, 2007).
Istilah e-learning digunakan sebagai
istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung
usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena
itu, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk
membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di
sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh
teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
Dalam pemanfaatannya sebagai media pembelajaran jarak jauh, Implementasi E-Learning dibagi menjadi 3 bentuk diantaranya :
- Suplemen / tambahan
Bentuk implementasi
yang berupa tambahan dilakukan apabila peserta e-learning mempunyai
kebebasan memilih, untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik
atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban / keharusan bagi peserta
e-learning untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun
sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan
memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
- Komplemen / pelengkap
Bentuk implementasi
yang berupa pelengkap apabila materi e-learning diprogramkan untuk
melengkapi matei pembelajaran yang diterima peserta e-learning di dalam
kelas pembelajaran. Sebagai komplemen / tambahan yang artinya materi
e-learning digunakan untuk menjadi materi enrichment / pengayaan bagi
peserta e-learning di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensional. Sebagai enrichment, apabila peserta e-learning dapat
dengan cepat menguasai/memahami materi pembelajaran yang disampaikan
pengajar secara tatap muka maka para peserta e-learning diberikan
kesempatan untuk mengakses materi e-learning yang memang secara khusus
dikembangkan untuk mereka.
- Substitusi / pengganti
Dalam bentuk
impementasi sebagai pengganti / menjalankan E-Learning secara penuh
sebagai pengganti kelas konvensional adalah agar peserta e-learning
dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajaran sesuai dengan
waktu dan aktivitas lain sehari-hari. Ada 3 (tiga) alternatif model
kegiatan pembelajaran yang dapat diikuti peserta e-learning :
- Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
- Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
- Sepenuhnya melalui internet.
A. PERSEPSI DASAR DAN PENGERTIAN E-LEARNING
1. Persepsi Dasar E-learning
Perkembangan sistem komputer melalui jaringan internet semakin meningkat. Internet merupakan jaringan publik. Keberadaannya sangat diperlukan baik sebagai media informasi maupun komunikasi yang dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet adalah pada sistem pembelajaran jarak jauh melalui belajar secara elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah e-learning. Saat ini program-program e-learning banyak diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Perkembangan e-learning sebagai sistem pembelajaran jarak jauh dewasa ini banyak terjadi di kalangan lembaga pendidikan khususnya adalah di tempat matrikulasi saya ini SEAMOLEC. Oleh karena itu, prospek perkembangan e-learning melalui internet dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran terbuka dan pembelajaran jarak jauh atau open and distance learning (ODL) sangat pesat.Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang e-learning yaitu:- Electronic based e-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama perangkat yang berupa elektronik. Artinya, tidak hanya internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti flm, video, kaset, OHP, Slide, LCD Projector, tape dan lain-lain sejauh menggunakan perangkat elektronik.
- Internet based, adalah pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang bersifat online sebagai instrumen utamanya. Artinya, memiliki persepsi bahwa e-learning haruslah menggunakan internet yang bersifat online yaitu fasilitas
komputer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak, ruang dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja (any where and any time).
2. Pengertian E-learningSebenarnya luas sekali definisi/istilah mengenai e-learning. Tapi menurut asal katanya E-Learning terdiri dari huruf “e” yang merupakan singkatan dari elektronic dan kata learning yang artinya pembelajaran. Jadi e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Fokus paling penting dalam e-learning adalah proses belajarnya (learning) itu sendiri, dan bukan pada “e” (electronic), karena electronik hanyalah sebagai alat bantu saja. Pelaksanaan e-learning menggunakan bantuan audio, video, dan perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.E-learning sering pula disebut pembelajaran online atau online course. Pembelajaran online dalam pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan sebagainya. Pembelajaran online ini memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan berbagai tempat sampai daerah terpencil atau pedalaman sekalipun yang membutuhkan pendidikan.Dalam proses pembelajaran pengajar dan siswa tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan proses pembelajaran, namun cukup dengan menggunakan internet sebagai medianya. Pengajar cukup meng-upload data materi pembelajaran pada situs e-learning. Pembelajar dapat mempelajari materi pembelajaran dari pengajar yang bersangkutan dengan membuka situs e-learning tersebut. E-learning sangat berkembang karena relatif tidak memerlukan biaya tinggi namun memiliki jangkauan yang luas, sebab e-learning dapat menjangkau hingga ke seluruh dunia tanpa dibatasi oleh kondisi geografis, sehingga lebih mudah untuk menyampaikan informasi pembelajaran. E-learning adalah program aplikasi berbasis internet yang memuat semua informasi tentang informasi seputar pendidikan yang jelas, dinamis, dan akurat serta up to date serta memberikan kemudahan bagi para pembelajar untuk melakukan pembelajaran secara online. Dengan adanya e-learning berbasis web dapat membantu strategi pembelajaran dalam menyebarkan informasi mengenai pendidikan secara luas.B. KARAKTERISTIK DAN MANFAAT E-LEARNING1. Karakteristik E-Learning - Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan siswa, atau orang tua dengan siswa. Misal : edmodoMemanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer (computer networks) atau digital media).
- Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning materials). Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat di akses oleh pengajar dan siswa, atau siapa pun tidak terbatas waktu dan tempat kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
- Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.
2. Manfaat E-Learning
Manfaat e-learning dengan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh, antara lain:
- Pengajar dan pembelajar/siswa dapat berkomunikasi secara mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa di batasi oleh jarak, tempat, dan waktu. Secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu bisa dilakukan.
- Pengajar dan pembelajar/siswa dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang lingkupnya sudah sistematis terjadwal melalui internet, sehingga bagi pengajar bisa menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut disajikan, dan bagi pembelajar/siswa dapat menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut dapat dipelajari dan dikuasainya.
- Materi pembelajaran dapat disimpan pada komputer pembelajar/siswa dengan adanya situs download, sehingga pembelajar dapat mengulang atau mempelajari kembali materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya. Pembelajar dapat menilai materi pembelajaran mana yang telah dikuasainya dan terus dilanjutkan, atau materi pembelajaran mana yang belum dikuasainya sehingga perlu dipelajari ulang (direview) sampai dikuasainya atau dikonsultasikan kepada pengajar atau tutor secara online/posting komentar.
- Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara pengajar dengan pembelajar, baik untuk seorang pembelajar/siswa, atau dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan massal. Dengan diskusi ini akan bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas, serta kemampuan dalam berdiskusi, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, atau mengajukan dan mempertahankan pendapat sendiri.
- Relatif lebih efsien dari segi tempat, waktu, dan biaya. Pembelajaran dapat diakses di mana saja, termasuk bagi pembelajar yang tinggal di daerah terpencil atau pedalaman yang jauh dari lembaga pendidikan, perguruan tinggi atau atau sekolah. Berkaitan dengan ruang atau tempat/fasilitas e-learning tidak membutuhkan ruangan atau tempat yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional, namun bisa di mana saja. Teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajar.
- Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya dibanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggaji para pegawainya.
- Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalam transfer informasi dan melakukan suatu komunikasi, sehingga tidak akan kekurangan sumber atau materi pembelajaran.
- Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan dukungan teknologi internet membuat pusat perhatian dalam pembelajaran pada pembelajar, sebagai ciri pokok dari e-learning. Dalam pembelajaran pembelajar tidak bergantung sepenuhnya kepada pengajar, namun belajar mandiri untuk menggali (mengeksplorasi) ilmu pengetahuan melalui internet atau media teknologi informasi dan komunikasi lainnya.
Kemandirian pembelajar akan meningkat,
karena setiap pembelajar/siswa dituntut untuk mempelajari dan
mengembangkan materi pembelajaran secara mandiri. Pembelajar belajar
sesuai dengan kemampuannya sendiri, sehingga akan meningkatkan rasa
percaya dirinya.
C. KELEBIHAN E-LEARNING
- Meningkatkan interaksi pembelajaran (enchance interactivity)
- Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place fexibility)
- Memiliki jangkauan yang lebih luas (potential to reach a global audience).
- Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
D. KELEMAHAN/KEKURANGAN E-LEARNING
Selain banyak manfaatnya, e-Learning
dengan menggunakan internet untuk pembelajaran jarak jauh memiliki
beberapa kekurangan atau kelemahan, antara lain:
- Salah satu ciri khas dari pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya secara fsik antara pengajar dengan pembelajar, sehingga menjadikan interaksi antara pengajar dengan pembelajar atau pembelajar dengan pembelajar lainnya menjadi tidak ada atau kurang sekali. Kurangnya interaksi ini menjadikan kurang dekat atau akrabnya pengajar dengan pembelajar yang dapat menghambat atau mengganggu keberhasilan proses pembelajaran. Pendidikan bukan hanya menekankan pada perubahan ilmu pengetahuan, namun juga sikap, sehingga dengan kurangnya interaksi ini bisa menghambat pembentukan sikap, nilai (values), moral, atau sosial dalam proses pembelajaran, sehingga tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
- Teknologi merupakan bagian penting dari pendidikan, namun jika lebih terfokus pada aspek teknologinya dan bukan pada aspek pendidikannya, maka ada kecenderungan lebih memperhatikan aspek teknis atau aspek bisnis/komersial, dan mengabaikan aspek pendidikan untuk mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial, atau keterampilan dari pembelajar.
- Proses pembelajaran dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang memperhatikan aspek afektip.
- Pengajar dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode, atau teknik pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin selama pembelajar konvensional kurang dikuasainya. Jika pengajar tidak menguasainya, maka proses transfer ilmu pengetahuan atau informasi dari pengajar kepada pembelajar akan terhambat dan akan mengagalkan proses pembelajaran tersebut.
- Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan layanan internet yang menuntut pembelajar untuk belajar secara mandiri untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi dengan mengakses sendiri ke internet dan tidak menggantungkan diri pada informasi dari pengajar. Jika pembelajar tidak mampu belajar mandiri dan motivasi belajarnya rendah, maka proses belajarnya akan mengalami kegagalan atau tidak tercapai tujuan pembelajaran atau pendidikan, yaitu terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pembelajar.
- Kelemahan dari aspek teknis, yaitu tidak semua pembelajar dapat memanfaatkan fasilitas internet karena tidak tersedia atau langkanya komputer dengan internetnya. Apalagi belum semua tempat atau lembaga pendidikan tersedia fasilitas jaringan internetnya. Kalaupun ada komputer dengan internet, terkadang terkendala dengan tidak tersedia atau terbatasnya fasilitas listrik dan infrastruktur yang lain.. Jika pembelajar/siswa berusaha sendiri untuk menyediakan fasilitas komputer dengan internetnya terkendala masalah biaya yang relatif berbiaya tinggi untuk mendapatkan perangkat komputer. Begitu pula jika harus datang ke warung internet (warnet) perlu mengeluarkan biaya.
- Masalah keterbatasan ketersediaan software (perangkat lunak) yang biayanya masih relatif mahal, untuk itu diperlukan upaya memperoleh perangkat lunak tersebut dengan biaya yang tidak mahal, misalnya mengadakan kerja sama dengan para provider komputer atau pihak-pihak yang terkait dan tertarik dengan pendidikan.
- Jika fasilitas komputer dengan internetnya sudah tersedia lengkap dan tidak ada kendala, masalahnya akan timbul karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan (skill dan knowledge) mengoperasionalkan komputer dan memanfaat internet secara optimal. Untuk itulah diperlukan sumber daya manusia, seperti pengajar yang terampil memanfaatklan komputer dan internet secara optimal dalam teknik pembelajaran yang menggunakan komputer untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya.
E. STRATEGI BELAJAR MANDIRI
Tidak adanya proses pembelajaran secara
tata muka pada saat pembelajaran jarak jauh, maka membutuhkan strategi
belajar mandiri dalam mempelajari materi pembelajaran, diantaranya
mendisiplinkan diri pembelajar untuk mengikuti pembelajaran yaitu dengan
membaca dan mempelajari modul atau mengakses internet. Pembelajar harus
mengatur dirinya sendiri disiplin menentukan waktu yang tepat untuk
belajar karena dalam proses pembelajaran jarak jauh, tidak ada pengajar
yang membantu untuk mengingatkan atau menyuruh belajar selain diri
pembelajar sendiri. Hanya diri pembelajar sendiri yang dapat memicu dan
memacu proses belajarnya.
F. PENERAPAN ATAU APLIKASI E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH ONLINE
Penerapan e-learning diantaranya untuk
pembelajaran online, terutama di perguruan tinggi. Bahkan dalam satu
perguruan tinggi, ada beberapa situs e-learning di masing-masing
fakultas. Apalagi membuat situs pembelajaran online pada masa sekarang
ini sangatlah mudah dengan memanfaatkan modul Content Management Service
(CMS) yang sangat mudah untuk diinstalasi dan dikelola seperti moodle.
E-learning memberikan kemudahan untuk para pembelajar dalam memperoleh
sumber referensi informasi yang bermutu langsung dari sumbernya seperti
pengajar, para ahli/pakar, atau nara sumber lainnya. Selain itu,
memberikan kesempatan juga kepada para pembelajar untuk lebih peka dan
kritis karena isi materi pembelajaran yang disajikan oleh pengajar bisa
dikomentari atau dikritisi langsung.
Bahkan pembelajar pun bisa memberikan
apresiasi atau persepsinya dengan membuat tulisan khusus berkaitan
dengan materi pembelajaran tersebut. Dengan demikian, e-learning mampu
mengembangkan cara belajar mandiri sehingga dapat membentuk sikap
kemandirian dan daya kritis dari pembelajar. Para pembelajar dituntut
untuk mencari referensi lain, selain materi pembelajaran yang
dipelajarinya, secara mandiri dengan mengakses internet, sehingga
memperoleh banyak informasi dan ilmu pengetahuan penting dan bermanfaat
dalam waktu yang singkat, kapan saja dan di mana saja. Namun perlu pula
diperhatikan dalam memperoleh informasi itu hendaknya tidak melakukan
plagiat atau penjiplakan tidak bertanggung jawab karena hal ini akan
mengurangi daya kreatiftas pembelajar.
1. Penerapan atau Aplikasi E-Learning Berbasis MOODLE
Salah satu aplikasi e-learning yang
berbasis open source adalah Moodle. Moodle adalah paket software yang
diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Moodle
pertama kali dikembangkan oleh Martin Dogiamas yang mempertahankan
moodle sebagai paket software e-learning yang free (gratis) dan open
source (terbuka source programnya).
Moodle terus mengembangkan rancangan
sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). Oleh
karena itu Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai
produk open source. Sistem e-learning berbasis open source (moodle) yang
digunakan diharapkan dapat meningkatkan efsiensi dan efektivitas
kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi pembelajaran.
Istilah moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning
Enviroment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model
berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis
web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek.
Kelebihan moodle, antara lain:
- Penggunaannya tepat untuk kelas online.
- Hasil belajarnya relatif sama baiknya dengan belajar secara langsung tatap muka dengan pengajar.
- Pengajar mempunyai hak istimewa, yaitu dapat mengubah (memodifkasi) materi pembelajaran. Pengajar dapat mengatur pelajaran, termasuk melarang pengajar yang lain memberikan pelajaran. Selain itu, dapat memilih bentuk atau metode pembelajaran seperti berdasarkan mingguan, berdasarkan topik atau bentuk diskusi.
- Teknologi yang digunakan bersifat sederhana, sehingga mudah, relatif murah, dan efsien
- Programnya mudah diinstall.
- Programnya cukup satu database yang diperlukannya.
- Pelajaran dilengkapi dengan tampilan penjelasan. Selain itu, pelajaran dapat dipilah menjadi beberapa kategori dan dapat mendukung banyak pelajaran.
- Keamanan yang terjamin dengan baik.
- Disediakan paket untuk berbagai bahasa, sehingga memudahkan setiap pengguna untuk memilih bahasa yang digunakan, bisa Bahasa Indonesia, Inggris, Cina, Perancis, dan sebagainya.
2. Penerapan atau Aplikasi E-Learning Berbasis Edmodo
Sebelumnya kita semua pasti tahu akan
yang namanya Facebook. Facebook adalah situs jejaring sosial yang dibuat
oleh Marck Zuckerberg yang sudah tidak asing di telinga masyarakat
Indonesia. Bahkan Presiden, artis, anak kecil, muda, orang tua pun
menggunakan facebook. Kini hadir situs jejaring sosial bagi guru dan
murid yang dapat membantu guru dan murid dalam pendidikan bernama
Edmodo.
Bicara sejarah mengenai Edmodo, Edmodo
didirikan oleh Nicolas Borg dan Jeff O’Hara, dua orang yang bekerja di
sekolah terpisah di daerah Chicago. Edmodo sendiri adalah media social
network microblogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs ini
orangtua pun dapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan
orangtua siswa lain, selain tentu saja dengan putra atau putri mereka
sendiri. Sekarang Edmodo sudah berkembang pesat dan sudah memiliki
kurang lebih 7 juta akun yang terdiri dari guru dan murid.
Edmodo adalah situs microblogging
yang dapat digunakan di dalam kelas maupun rumah. Edmodo juga dapat
membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi
pembelajaran secara online. Dalam Edmodo, Guru bisa memberikan tugas
yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya serta meng-upload materi
belajar. Murid juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di
Edmodo atau jika disamakan dengan facebook, bisa dikatakan Update
Status. Lebih tepatnya lagi, edmodo adalah “Facebook Guru dan Murid”
karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.
Fitur yang ditawarkan adalah :
- Bisa meng-edit Profile Picture dan Nama.
- Tampilan yang sama seperti facebook.
- Assignment yang dapat diposting guru sebagai PR (pekerjaan rumah) / tugas.
- Pengaturan jadwal event-event penting.
- Satu anak bisa menjadi murid banyak guru.
- Edmodo bisa diakses melalui handphone.
-
Munir. 8 Maret 2012. File Upi : Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis TIK. Retrieved 18 Maret 2013, from http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121-MUNIR/PJJ_TIK/
Sucipto. Maret 2013. Modul Pertemuan ke-7 Network Technology : E-Learning. Retrieved 20 Maret 2013, from AMIK Wahana Mandiri Pondok Cabe Pamulang.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh...
BalasHapusTerima kasih banyak atas sharing yang bermanfaat mengenai pembahasan yang cukup lengkap mengenai pembelajaran jarak jauh (PJJ) termasuk di dalamnya beberapa bentuk atau contoh penerapannya.
Hanya sedikit menambahkan bahwa dalam pemanfaatan PJJ tentunya berbasis need to do (kebutuhan) bukan nice to do. Untuk itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan PJJ dalam bentuk dan konteks ,yang seperti apa maka tentunya perlu dipertimbangkan segala sesuatunya termasuk analisis kebutuhan.
Selain itu, skill atau keterampilan seperti apa yang diharapkan tercipta dengan melalui pemanfaatan PJJ ini juga perlu diperhatikan sehingga pada proses penyelenggaraannya PJJ dapat memenuhi harapan dari tujuan pembelajaran. Karena yang terpenting untuk diingat adalah PJJ merupakan sistem digital yang dibangun dan dijadikan dasar/acuan dalam suatu pengembangan proses pembelajaran yang akan dilakukan.
Demikian tambahan dari saya, dan terima kasih banyak.